PERFORMA USAHATANI PADI SAWAH PASANG SURUT DAN IRIGASI YANG MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK

Penulis
Siti Komariah Hildayanti

Editor
Sufyati HS

Kategori
Buku Referensi

ISBN
Dalam proses

e-ISBN
Dalam Proses

Ukuran
15,5 x 23 cm

Halaman
vii + 142 hlm

Tahun Terbit
Mei 2024

Harga
Rp 95.000,-

Sinopsis
Produktivitas lahan pertanian padi di Indonesia cenderung mengalami stagnasi sejak tahun 1990.  Hingga tahun 2003, produktivitas lahan pertanian padi hanya mampu mencapai 4,54 ton per hektar atau hanya meningkat 5,58 persen jika dibandingkan dengan produktivitas tahun 1990 sebesar 4,3 ton per hektar. Ini berarti selama periode 1990 sampai 2003 hanya terjadi peningkatan produktivitas lahan pertanian padi rata-rata 0,49 persen per tahun.  Bahkan pada kurun waktu tersebut terjadi beberapa kali penurunan produktivitas lahan pertanian, dengan penurunan terbesar terjadi pada tahun 1998 yaitu 5,19 persen (Soedjais, 2010).   Fakta tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan pupuk anorganik dengan dosis tinggi yang biasa dilakukan petani Indonesia hanya mampu meningkatkan produktivitas lahan pertanian dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang terjadi stagnasi.  Kondisi ini mengkhawatirkan kecukupan dan ketahanan bahan pangan nasional karena populasi penduduk Indonesia senantiasa meningkat dan sebagian besar masih mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok. Permintaan terhadap beras sebagai makanan utama sebagian besar penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.  Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2013 bertambah menjadi 250 juta jiwa dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen per tahun.  Menurut data Biro Pusat Statistik (2013) produksi padi tahun 2012 sebesar 69,06 juta ton Gabah Kering Giling  (GKG).  Besarnya gabah yang dapat digunakan untuk diolah menjadi beras pada tahun 2013 diprediksikan sebesar 63,93 juta ton.  Apabila konsumsi beras per kapita per tahun 139,15 kg pada tahun 2010 dengan laju penurunan konsumsi beras per kapita per tahun sebesar 1,5 persen, maka kebutuhan beras pada tahun 2014 sebesar 33.013.214 ton.  Dengan kebutuhan beras sebesar 33 juta ton tersebut, berarti harus ada produksi beras minimal 43 juta ton atau setara dengan 76,57 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) jika konversi GKG ke beras sebesar 56,22 persen.  Untuk itu dalam kurun waktu 5 tahun (2010-2014), produksi GKG harus mencapai peningkatan sebesar 3,04 persen per tahun.  Oleh karena itu diperlukan upaya khusus dalam peningkatan produktivitas dan perluasan areal panen. Buku ini hadir dalam kemasan menarik yang dikupas dalam IX Bab dimana dalam Bab 1 membahas tentang Pendahuluan, Bab II membahas tentang Konsep Usahatani, Bab III membahas tentang Konsep Pertanian Organik, Bab IV membahas tentang Pupuk Organik dan Penggunaannya, Bab V membahas tentang Konsep Perilaku dan Motivasi Petani, Bab VI membahas tentang Konsep Perilaku dan Motivasi Petani, Bab VII membahas tentang Biaya Produksi dan Pendapatan, Bab VIII membahas tentang Tipologi Lahan Pasang Surut dan Irigasi, dan Bab IX membahas tentang Performa Usahatani Padi Sawah Pasang Surut dan Irigasi yang Menggunakan Pupuk Organik.

Skills

Posted on

May 20, 2024

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *