SEBUAH CATATAN RAHASIA KOTA MILITER JEPANG HIROSHIMA-2 SOEKABOEMI

Penulis
Tedi Ginanjar, S.Ag, CFLS
Assist. Prof. Dr. Hamdan Firmansyah, MMPd, MH, C.PFM

Editor
Siti Nurlaela, S.Kep, Ns

Fotografer
Salma Eka Juliana

Kategori
Buku Referensi

ISBN
Dalam proses

e-ISBN
Dalam Proses

Ukuran
15,5 x 23 cm

Halaman
xiv + 316  hlm

Tahun Terbit
Juni 2024

Harga
Rp 105.000,-

Sinopsis
 Buku ini menceritakan sebuah kota rahasia yang dibangun di Sukabumi pada masa penjajahan Jepang di Indonesia kurun waktu tahun 1942-1945 yang mana pada saat itu Tentara Jepang sudah mulai terdesak oleh Tentara Sekutu pada perang Asia Pasifik. Untuk memenangkan peperangan maka penjajah Jepang merekrut penduduk pulau Jawa untuk menjadi Heiho, Keibodan, Peta serta membentuk organisasi semi militer lainnya guna diikutsertakan pada pertempuran melawan Tentara Sekutu juga mendayagunakan seluruh penduduk pulau Jawa serta merampas harta kekayaannya guna menunjang peperangan tersebut juga membuat sebuah kota pertahanan diwilayah Sukabumi. Anggota Heiho, Keibodan serta membentuk organisasi semi militer bentukan Jepang lainnya yang itu dikemudian hari setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, maka semua organisasi bentukan Jepang bergabung ke Badan Keamanan Rakyat yang mana BKR tersebut merupakan cikal bakal terbentuknya TNI dan POLRI.

Kota rahasia yang disebutkan di atas dikenal dengan nama Kota Hiroshima-2 yang lokasinya dikelilingi oleh perbukitan dengan hutan rimba yang masih terbilang liar, yang selanjutnya Kota Hiroshima-2 tersebut digunakan sebagai kawasan industri guna menunjang perang Asia Pasifik dan menjadi markas pertahanan terakhir Tentara Jepang dari serbuan Tentara Sekutu (ABDACOM) yang telah membangun pangkalan militer di Pulau Christmas di Samudra Indonesia yang berjarak kurang lebih 200 kilometer sebelah selatan dari Kota Hiroshima-2 Sukabumi.

Janji penjajah Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia serta upaya para tokoh pergerakan nasional dari Sukabumi antara lain Mr. Syamsuddin, KH Ahmad Sanusi serta tokoh Sukabumi lainnya guna mewujudkan janji Jepang tersebut serta pertemuan para tokoh pergerakan Nasional untuk merancang dasar Negara Indonesia di Kota Hiroshima-2 menjadi bahasan yang menarik.

Menurut keterangan seorang narasumber, pada akhir kekuasaannya Tentara Jepang akan melepaskan seluruh wilayah yang dikuasainya kepada Sekutu kecuali Pulau Jawa yang subur. Guna mempertahankan kekuasaannya tersebut maka Tentara Jepang banyak membuat bunker-bunker dan pertahanan menggunakan tenaga Romusha di wilayah selatan pulau Jawa terutama di Sukabumi Selatan yang pada waktu itu daerah Sukabumi Selatan masih jarang penduduknya kecuali didaerah-daerah perkebunan Teh, Karet, Kopi dan Kina yang dibuat pada masa penjajahan Belanda.

Issue mengenai adanya Harta Karun Jepang simpanan Jenderal Tomoyuki Yamashita serta perburuan Harta Karun tersebut pun dibahas dalam buku ini. Demikian juga kisah perebutan Kota Hiroshima-2 dari tangan Tentara Jepang oleh para Pejuang Indonesia di masa awal Perang Kemerdekaan hingga jatuh ke tangan Tentara Inggris lalu direbut lagi oleh Tentara Republik dan jatuh lagi ke tangan Belanda pun tak luput pula dari pembahasan.

Skills

Posted on

June 26, 2024

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *