Penulis
Dewi Puspito Sari, S.K.M., M.K.M
Hafidati Khoirunisa, S.K.M
Kategori
Buku Referensi
ISBN
Dalam proses
e-ISBN
Dalam Proses
Ukuran
14 x 20 cm
Halaman
vi + 61 hlm
Tahun Terbit
Mei 2024
Harga
Rp 75.000,-
Sinopsis
Studi Kasus yang dilakukan oleh Global Adult Tobacco Survey, Indonesia memiliki prevalensi tertinggi penggunaan tembakau di seluruh dunia (GATS). Menurut Badan Pusat Statisitik Provinsi Jawa Tengah memiliki prevalensi data perokok pada usia 35-44 tahun pada tahun 2021 yaitu 33,74 juta orang, 45-54 tahun pada tahun 2021 yaitu 30,26 juta orang, 55-64 tahun pada tahun 2021 yaitu 28,52 juta orang (BPS Jateng). Komposisi yang terdapat dalam tembakau mengandung bahan kimia seperti tar, nikotin, arsenik dan karbon monoksida, yang dapat membahayakan kesehatan perokok pasif. Rokok merupakan salah satu faktor risiko utama dari beberapa penyakit kronis yang dapat mengakibatkan kematian, rokok merupakan masalah besar bagi kesehatan masyarakat. Kandungan senyawa rokok yang dapat mempengaruhi pemakai adalah golongan alkaloid yang bersifat perangsang. Asap tembakau mengandung berbagai bahan kimia seperti nikotin, karbon monoksida, tar, dan eugenol. Menghirup asap rokok mengandung lima kali lebih banyak karbon monoksida dan empat kali lebih banyak tar dan nikotin. Dari sini dapat disimpulkan bahwa risiko perokok pasif lebih tinggi disbanding dengan perokok aktif. Mengkonsumsi rokok dengan jangka waktu yang panjang akan menyebabkan kadar kolesterol total meningkat karena semakin lama menghisap dan terpapar oleh asap rokok. Buku ini terdiri dalam IV Bab dimana dalam Bab I membahas tentang Urgensi Kadar Kolestrol Perokok Aktif dan Perokok Pasif, Bab II membahas tentang Rokok, Bab III membahas tentang Hubungan Rokok dan Kolesterol, dan Bab IV membahas tentang Perbedaan Kadar Kolestrol Perokok Aktif dan Perokok Pasif