Penulis
dr. Ade Dwi Pratiwi
Dr. dr. Jekson Martiar Siahaan, M.Biomed., AIFO-K
Editor
Dr. dr. Endy Juli Anto, MKT., AIFO-K
Dr. dr. Hendrika Andriana Silitonga, M.Kes., AIFO-K
Tengku Muhammad Fauzi.,S.Si.,M.Kes.,AIFO
dr. Putri C Eyanoer, MS.Epid., PhD
Kategori
Buku Referensi
ISBN
978-623-8344-49-9
Ukuran
15,5 x 23 cm
Halaman
vii + 88 hlm
Tahun Terbit
September 2023
Harga
Rp 85.000,-
Sinopsis
Proses penyembuhan luka merupakan proses patofisiologis yang komplek karena melibatkan proses inflamasi dan proliferasi yang terkoordinasi. Beberapa hal yang merupakan faktor penting pada daerah luka salah satunya yaitu extracellular matrix (ECM) yang merupakan pendorong proses dalam penyembuhan luka. Makromolekul yang membentuk ECM antara lain komponen fibrosa (contohnya adalah kolagen dan elastin) dan komponen glikoprotein (contoh fibronektin, proteoglikan, dan laminin). Setiap molekul ini berinteraksi dalam mendorong proses fungsi pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Proses penyembuhan luka pada umumnya dibagi menjadi beberapa fase yaitu di awali dari fase hemostasis, inflamasi, proliferasi (infiltrasi seluler, angiogenesis, dan re-epitelisasi), kemudian fase maturasi atau remodeling. Langkah-langkah proses penyembuhan luka yaitu terjadinya hemostasis, peradangan dan angiogenesis berespon terhadap Matriks Ekstraselular, Kolagen dan senyawa lainnya.(8) Kolagen merupakan salah satu protein yang berada ditubuh manusia yang memiliki peranan penting dalam proses penyembuhan. Kolagen memiliki beberapa fungsi antara lain meningkatkan komponen seluler tubuh, mendukung proses hemostasis, interaksi dengan fibronektin dan trombosit, meningkatkan faktor pertumbuhan, mendukung proses fibroplasia serta berperan dalam proliferasi epidermis. Respon terhadap perlukaan, kolagen menginduksi aktivitas trombosit dan agregasi yang mengakibatkan pengendapan bekuan fibrin di daerah perlukaan. Dalam fase inflamasi, aktivasi sel imun mendorong sekresi sitokin proinflamasi untuk mempengaruhi migrasi fibroblas, sel epitel, dan sel endotel.