Penulis
Muhammad Resky
Kategori
Buku Referensi
ISBN
978-623-8519-84-2
Ukuran
14 x 20 cm
Halaman
v + 107 hlm
Tahun Terbit
Agustus 2024
Harga
Rp 75.000,-
Sinopsis
Bahasa Melayu baru di resmikan menjadi Bahasa Nasional Malaysia pada tahun 1970 oleh PM Malaysia waktu itu Tun Abdul Razak. Sebelumnya Bahasa Inggris menjadi bahasa nomor satu di Malaysia. Waktu bahasa Indonesia di terima di UNESCO menjadi bahasa ke 20 dunia, pejabat Malaysia marah-marah kenapa tidak Bahasa Melayu? karena menurut mereka bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Di Indonesia sendiri bahasa Melayu sudah menjadi bahasa daerah setelah Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 sedangkan Malaysia atau Malaya masih di jajah inggris. Malaysia selalu mengaku bahwa Malaysia dan Indonesia adalah “Serumpun” tapi di tolak Indonesia karena sejarah berbeda antara lain ialah negara Malaysia adalah pembentukan Inggris dan Kemerdekaan Malaya adalah pemberian Inggris. Sedangkan Indonesia membentuk negaranya sendiri dan perjuangan kemerdekaan Indonesia penuh dengan darah dan airmata. Waktu Indonesia berjuang melawan Belanda, Malaya masih di jajah Inggris mendukung Inggris yang mendukung Belanda. Memang bangsa Melayu Malaysia banyak yang berasal dari Indonesia seperti dari Minangkabau di Negeri Sembilan, Jawa, Bugis dan Baweyan. Makanya banyak Budaya Indonesia yang diakui Malaysia terutama Budaya Melayu. Malaysia sering membangga2kan bahasa Melayu pada masa lampau padahal yang mengembangkan bahasa Melayu itu Kerajaan Sriwijaya sehingga jadi bahasa Nusantara. Masalahnya sekarang ialah Bahasa Melayu tidak berkembang karena bangsa Melayu, Cina dan India tidak bangga berbahasa Melayu dan banyak diantara generasi muda Melayu malah bangga berbahasa Indonesia. Sedangkan bangsa Cina dan India sendiri juga enggan berbahasa Melayu. Jadi Bahasa Melayu tetap terpinggirkan di Malaysia