JEJAK WALI DI TANAH SAMPIRAN Sejarah dan Warisan Syekh Bayanillah

Penulis
Fadilatul Jannah
Umar Faruq
Wildani Mukholid
Maslahah
Badriyah Kufa

Editor
Barnawi
Eva Fajriyah
Andry Maulana Syarif

Layout
Adine Ardiyanti
Aan Kurniasih

Desain Sampul
Mukhlisin

Tim Riset
Dede Kuswandi
Siti Khoiriyah
Susanti
Farah Salma Mufidah

Kategori
Buku Referensi

ISBN
978-634-7356-17-8

Ukuran
14 x 20 cm

Jumlah Halaman
vi + 52 hlm

Tahun Terbit
September 2025

Harga
Rp 85.000,-

Sinopsis
Warisan sejarah dan spiritual di wilayah Cirebon tidak hanya terwujud dalam bentuk bangunan fisik, tetapi juga dalam sejarah penuh makna yang melekat kuat dalam ingatan kolektif masyarakat. Cirebon dikenal sebagai tanah para wali, tempat bertemunya budaya Islam, Sunda, Jawa, dan Tionghoa dalam satu harmoni budaya yang khas. Salah satu sosok yang menjadi bagian penting dari warisan ini adalah Syekh Bayanillah, seorang ulama sufi yang diyakini memiliki kedalaman spiritual luar biasa dan menjadi bagian dari jaringan penyebar Islam di wilayah pesisir utara Pulau Jawa. Situs makam Syekh Bayanillah yang terletak di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, telah lama menjadi tujuan ziarah bagi masyarakat dari berbagai penjuru. Namun, lebih dari sekadar tempat ziarah, lokasi tersebut memancarkan nilai-nilai sufistik, keteduhan spiritual, serta kearifan lokal yang diwariskan turun- temurun. Keberadaan situs ini juga merepresentasikan keterhubungan antara tradisi Kacirebonan dan nilai-nilai Islam yang berakar kuat di tengah masyarakat, menjadikannya bagian integral dari identitas budaya dan religius masyarakat setempat.

Buku ini hadir sebagai upaya untuk menggali dan mendokumentasikan kembali sejarah, nilai-nilai spiritual, dan warisan luhur yang ditinggalkan oleh seorang tokoh besar di tanah Cirebon, yakni Syekh Bayanillah. Sosok beliau bukan hanya dikenal sebagai seorang ulama sufi yang sederhana dan bersahaja, tetapi juga sebagai pilar spiritual yang membentuk wajah religius dan budaya masyarakat Desa Sampiran. Melihat situasi zaman yang terus berubah, pelestarian jejak para wali menjadi penting agar generasi kini dan yang akan datang tidak kehilangan arah dan akar sejarahnya. Penulis juga menyadari bahwa sejarah lokal seringkali terpinggirkan dalam arus wacana besar nasional. Oleh karena itu, kehadiran buku ini dimaksudkan pula sebagai kontribusi dalam memperkaya khazanah literasi Islam Nusantara, khususnya dari Cirebon sebagai salah satu pusat perkembangan Islam di Pulau Jawa.

Skills

Posted on

September 3, 2025

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *